Ibu? pasti kau sedang memikirkan siapa pengirim surat ini, surat ini dari aku bu.. aku anakmu. Ibu? Kenapa ibu membunuh ku ketika aku ingin hidup bersamamu? Apa kau tidak menyayangiku? Tapi, Tuhan bilang kalau engkau sangat menyayangiku. Sejenak aku berpikir, Tuhan sedang berbohong kepadaku karena aku kira ibu tidak menginginkan ku. Ibu? Kau tahu tidak? Aku sangat bahagia sekarang, Tuhan bilang kalau ia akan menjaga ku setelah semua ini.
Aku sangat menghawatirkan ibu ketika mesin itu menyerang ibu, aku tahu ibu sedang menahan sakit. Tapi kehawatiranku semakin memuncak ketika mesin itu menembus dinding tempatku tinggal sementara, mesin itu merobek sebagiannya. Aku sangat takut bu, mesin itu semakin mendekat dan menyedot semuanya. Sekarang mesin itu mematahkan dan mengambil kaki kananku, sakit bu sakit sekali. Mesin itu berhenti, aku pun merasa sedikit lega. Maaf kan aku yaa bu, aku pasti akan menyusahkanmu ketika aku lahir nanti karena aku hanya punya satu kaki. Tak beberapa lama mesin tersebut kembali datang dan menyedot segalanya, kini tangan kiriku yang diambil. Sekali lagi aku minta maaf bu aku tidak bisa menjadi anak yang ibu harapkan, tapi aku janji kalau nanti aku sudah besar aku akan mandiri dan tidak akan menyusahkan ibu. Tapi mengapa mesin itu tetap menyedot tubuhku bu? Sekarang perutku sudah tercabik-cabik, ya Tuhan sakit sekali. Aku ingin disamping ibu, menemani ibu ketika ibu menangis. Tapi mesin ini terus mencabik-cabik tubuhku, habislah sudah bu. Aku sangat membenci mesin itu, mengapa tubuhku dihancurkan? Bagaimana bisa aku hidup bersama ibu nantinya? bagaimana aku bisa menyuapi ibu nanti ketika tangan kananku diambil? Aku sempat bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak bisa melawan mesin itu untuk menyelamatkan ibu dan diriku? Tapi Tuhan bilang, ibu sangat menyayangiku sehingga ia tak ingin aku hidup susah bersamamu. Aku sangat kesal mendengarnya, aku rela hidup susah asal aku bisa menjadi anak ibu. Aku ingin ibu peluk, aku juga ingin membuat ibu tersenyum karena bangga. Ibu? Aku disini baik-baik saja kok, jangan mengkhawatirkan ku ya. Tuhan bilang kalau ibu bisa bersama ku, aku sangat bahagia bu mendengarnya. Aku akan terus menunggu ibu disini, sampai ketemu yaa bu.. Aku sayang Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar